Playlist

Selasa, 29 Maret 2016

Ketika rindu dan cinta menggelora : Positif Baper!




Hehuanshan, 16 Januari 2016

Assalamu'alaikum sahabat kecintaan Allah..

Alhamdulillah akhirnya bisa bersua kembali dengan kalian semua. Puji syukur atas segala nikmat dan karunia yang Allah swt. berikan untuk kita semua juga sholawat salam untuk sang tauladan, Rasulullah saw. Manusia terbaik yang berhasil merobohkan kejahiliahan menuju kepada jalan cahaya kebenaran dan keadilan. Pemilik akhlak mulia yang membangunkan mimpi para pemikir-pemikir peradaban Islam. Semoga kita kelak bisa bertemu dengan beliau, keluarga, sahabat dan mujahidin-mujahidah yang terlebih dahulu kembali ke sisi Allah swt. Aamiin.
Sahabat, kira-kira apa yang sedang kalian pikirkan saat ini? Adakah diantara kalian yang sedang merindukan Allah dan Rasulullah? Atau sedang merindukan yang lain? Orang tua misalnya, atau adik, kakak? Atau kalian malah merindukan yang tidak saya sebutkan di atas? Subhanallah...
Siapa sih..yang tidak pernah merasakan rindu..mungkin tidak ada. Karena rindu adalah tanda adanya rasa CINTA. Eaaa! Jangan baper ya. Hehe
Tapi..bagaimana sih hukum rindu itu?, boleh tidak rasa rindu itu? Siapa yang sepatutnya kita rindui?, waaah banyak sekali pertanyaan tentang rindu ya. Alangkah baiknya kalau kita belajar “rindu” terlebih yuk!
Sahabat, berkaitan dengan rasa rindu. Bahwasanya seperti kalimat diatas kerinduan itu selalu muncul berkaitan dengan adanya rasa cinta. Sedangkan rasa cinta muncul karena perasaan yang dalam. Masya Allah..siapakan yang tidak ingin dicintai? Siapakah yang tidak pernah mencinta?
Kedalaman rasa yang muncul bisa saja terkendali tetapi bisa saja tak terkendali. Ketika perasaan tidak terkendali maka saat itu kita akan menjadi lebih sentitif dan cenderung membawa-bawa perasaan setiap saat. Apalagi kalau sedang jatuh cinta. Ups! Atau sedang dalam masa penantian. Hmmp. Semuanya bisa terjadi kalau kita tak meletakkan kedalaman rasa cinta hanya pada Allah dan Rasul-Nya.

Jiufen old street - Love History 
Sahabat..sebenarnya saya hanya ingin menggiring kalian pada sebuah istana perasaan cinta yang sangat dalam. Yang akan membuat kalian membuka mata akan berharganya kedalaman rasa yang kalian miliki. Tentu saja dengan mengharap ridha Allah swt.
Begini sahabat, setelah kita paham bahwa kerinduan dan cinta tak bisa dipisahkan. Sekarang apa yang harus kita lakukan? Yuk kita simak hadist Rasulullah saw. berikut ini :
Perumpamaan orang-orang yang beriman dalam hal rasa saling mencintai, saling mengasihi, saling berkasih sayang adalah seperti satu tubuh yang ketika satu anggota tubuh itu ada yang mengeluh, maka seluruh tubuh merasa mengaduh dengan terus jaga tidak bias tidur dan merasa panas. (HR. Muslim).
Masya Allah..begitulah ternyata yang kita rasakan ketika mencintai saudara seiman. Yah. Seiman. artinya kepada mukmin laki-laki dan mukmin perempuan ya..
Maka hakikatnya..kita meletakkan cinta kita kepada Allah dan Allah lah yang akan menebarkannya ke semua manusia dan makhluk lainnya..
Hadist riwayat Al-Bazaar dengan sanad hasan dari Abdullah bin Amr, ia berkata: Rasulullaah Shalallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Siapa yang mencintai seseorang karena Allah, kemudian seseorang yang dicintainya itu berkata, “Aku juga mencintaimu karena Allah.” Maka keduanya akan masuk surga. Orang yang lebih besar cintanya akan lebih tinggi derajatnya daripada yang lainnya. Ia akan digabungkan dengan orang-orang yang mencintai karena Allah.”       
Masya Allah.. keindahan cinta takkan pernah ada habisnya, jika kita mencintai segala sesuatu karena Allah. Mencintai karena Allah dan Rasul-Nya akan membuat kita menjadi terkendali dalam merasakan rindu. Mencintai sesuatu karena Allah dan Rasulullah juga membuat kita menjadi lebih bijak.
Rasullulah SAW. Berpesan;
“cintailah sesuatu itu dengan biasa-biasa saja, karena boleh jadi suatu saat nanti dia akan menjadi sesuatu yang kamu benci, dan bencilah sesuatu yang tidak kamu ketahui dengan biasa-biasa saja, karena boleh jadi suatu saat nanti dia akan menjadi sesuatu yang kamu cintai (H.R. Bukhari, Abu Daud, Tirmizdi, dan Ibnu Majah, dari Abu Hurairah) 
Maka tak ada yang salah ketika rindu dan cinta itu muncul menggelora. Karena disaat itulah kita berkesempatan untuk mencintai Allah dan Rasulullah lebih dari segalanya. Karena Allah lah yang memunculkan rasa itu. Dan Ia akan melabuhkan cintamu itu kepada yang kau rindui. Masya Allah..
Ana uhibbuka fillah... :)

Taipei –Taiwan, 29 Maret 2016
DAAS Laboratory, NTUST

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------


Tidak ada komentar:

Posting Komentar