Playlist

Sabtu, 23 Agustus 2014

Unforgottable Night - (Cerita Pendek)

EPISODE I
Petualangan 4 Sahabat - MAJT (Masjid Agung Jawa Tengah)
30 Juli 2010



Aku merasa menjadi manusia paling lemah saat itu, tubuhku seakan terpaku tak mampu untuk bergerak, sementara hatiku semakin panas, melihat orang-orang disana tertawa dengan santainya, seolah-olah mereka menikmati pandangannya itu. Ya. melihat saudara muslimnya dipermalukan. 

Saya yakin mayoritas orang yang tertawa itu adalah orang islam. Kejadian yang membuat aku merasa terpukul, lebih-lebih temanku Anmira. Entah apa yang ada dalam hati sehingga waktu itu kami memutuskan untuk berada ditempat pasar malam itu, yang kami kira kami bisa menikmati masa-masaa kecil kami dengan datang ke tempat itu. 

Selesai menjenguk guru ngaji kami yang sedang sakit Thypus beliau dirawat di RS dr Roemani, sekitar pukul 18.30 saya, Anmira, jelita, dan reanda memutuskan untuk berkunjung ke Masjid Agung Jawa Tengah. Hati kami seperti menyatu untuk datang ke Masjid yang paling besar di Jawa Tengah itu. Suasana masjid yang begitu damai dengan kemegahannya serta keindahan lampu-lampu pada malam hari membuat kami begitu betah ada ditempat itu. Pantas saja kami terlihat senang, terakhir kali kami ke Masjid bersama adalah waktu masa-masa ospek. Tugas dari senior adalah melakukan foto di sepuluh tempat, salah satunya adalah Masjid Agung Jawa Tengah atau yang biasa orang semarang sebut dengan MAJT. 

Tepat kami sampai di Masjid banyak sekali oarng didalamnya, saya melihat  sebelah kiri ada sekumpulan anak remaja sedang diberi pengarahan oleh salah seorang yang seperti guru, saya menangkap kalau mereka sedang melakukan studi tour ke semarang dan singgah di MAJT, Sebelah kiri saya tampak sebuah keluarga yang sedang duduk-duduk dilantai paling depan MAJT, sementara saya memperhatikan orang-orang yang ada disitu, Anmira, Jelita dan Reanda sedang membicarakan menara yang tingginya mencapai 30 meter dari lantai dasar MAJT.

“Aku pernah naik ke menara itu” kata Reanda
“Aku belum..ayo kita naik?” Anmira menoleh dengan wajah sedih sekaligus mengajak kami untuk naik ke atas
Aku hanya senyum,
“Untung tadi kita lihat menara ini yah, hampir saja kesasar, hehe”
“Menara ini memang dapat menjadi penanda nih kalo ada yang mau kesini tapi nda hafal jalannya” ujar Jelita
Kami bertiga lantas tertawa mendengar perkataan Jelita,
Diantara kami bertiga Jelita lah yang paling pendiam, dia lebih sering menikmati segala-sesuatunya sendiri, tiba-tiba Jelita menyeletuk, “Siapa ya arsitek masjid ini, keren banget”
Santai aku menjawab ”Kenapa seseorang cenderung mempertanyakan arsiteknya siapa ketika melihat bangunan yang begitu indah, yang desainya membuat orang jadi berfikir tentang keindahan, bahkan kadang seorang arsitek merasa dirinya sudah seperti Tuhan, mampu mendesain segala sesuatu begitu indah, segala bentuk yang ia sukai. Padahal Ia lah sang arsitek yang sesungguhnya”.

Tepat selesai aku menjawab adzan Isya berkumandang, Reanda menginginkan untuk berfoto, maklum saja diantara kami berempat dialah yang paling suka berfoto ria. Mengingat sudah adzan akhinya kami mengurungkan niat untuk berfoto. Jelita meminta untuk ada didepan saja, dia sedang ada tamu jadi belum bisa menunaikan ibadah sholat, akhirnya saya, Anmira, dan Reanda saja yang masuk kedalam untuk Sholat Isya. Beruntungnya kami sudah pernah ke MAJT sehingga kami tidak terlalu bingung ada ditempat itu, maklum saja masjidnya begitu luas dan besar, saya yakin kalo yang baru kes masjid ini akan merasa bingung, kecuali ada yang menemani pasti dia akan tampak lebih PD. 

Sampailah kami ditempat wudlu wanita. Tempat wudlu wanita ada dilantai bawah sebelah kiri dari pintu masuk dan yang pria ada disebelah kanan. Tempat wudlunya sangat rapi, dan jelas, sebab disitu tertulis hemat air, boros adalah tindakan yang merugikan, dan gambar petunjuk cara berwudlu yang benar. Dibawah tempat wudlu ada penampung air dengan penutup besi begaris yang diinjak ketika wudlu. Nyaman wudlu ditempat ini, jauh dari pandangan kaum adam. Tapi tetap saja berhati-hati, kejahatan bukan datang hanya karena ada niat si pelaku tapi juga adanya yang memberi kesempatan. :)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar