Playlist

Senin, 18 Agustus 2014

Mengeluh boleh nggak sih?



A: “Mengeluh boleh nggak sih?”
B: “Positif thinking sajalaaah”
C: “Jaman kayak gini orang itu makin menjadi-jadi , udah punya motor pengen punya mobil, udah punya mobil pengen punya pesawat, udah punya pesawat pengin punya satelit, udah punya satelit pengin bla bla bla, sampe bumi dan langit pun tak menyanggupi!”.

Sumber : http://1.bp.blogspot.com
Dengan tenang D datang memberikan penjelasan kepada ketiga temannya yang sedang galau.

Suadaraku terkasih
Benar adanya banyak orang yang saat keinginannya tak tercapai timbul kekecewaan. Seterusnya dan seterusnya seperti itu. Dunia tak lebih sekedar pelampiasan keinginan yang melenakan, jika dan hanya jika diisi dengan kekecewaan. Dan lebih luas dari bumi dan langit jika dan hanya jika berisi pikiran-pikiran positif.

Alhamdulillah segala puji kita haturkan kepada Allah yang Maha Kuasa yang telah memberikan pertolongannya kepada kita sehingga kita bisa bernafas sampai detik ini.
Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah atas junjungan kita, Nabi Muhammad SAW beserta para keluarganya, sahabatnya, serta para pengikutnya yang setia, tulus dan ikhlas sampai akhir zaman.

Saudaraku rahimakumullah
Dalam hadits Qudsi Rasulullah SAW bersabda bahwa, Allah berfirman, “Aku menurut prasangka hambaku”.

Hadist tersebut secara tegas  menjelaskan kepada kita, bahwa Allah menuruti persangkaan hamba-Nya. Hadits ini menganjurkan kita untuk selalu berhuzhuzan kepada Allah. Jika kita huznuzhan kepada Allah tentu kita akan mendapatkan yang terbaik dan jika kita bersu’uzhan kepada Allah maka kita akan mendapatkan hasil yang terburuk. Cara berhuznuzhan kepada Allah adalah berpikir positif dalam segala keadaan.

Manusia pasti punya keinginan dalam hidupnya. Akan tetapi tidak semua keinginan itu akan ia miliki bukan. Banyangkan saja jika semua keinginan manusia terkabul. Bisa-bisa dokter-dokter pada nganggur semua. Karena semua orang pengin sehat. Atau keinginan papan, sandang, pangan yang mewah dan serba wah. Tentu itu tidak mungkin bukan. Tidak jarang manusia membayangkan sesuatu yang indah namun hasilnya tidak indah. Sering pula manusia membayangkan kemungkinan buruk namun hasilnya malah baik. Lalu apa yang harus kita lakukan?. Apakah kita harus membayangkan segala sesuatu yang akan terjadi adalah indah? Ataukah sebaliknya, kita harus membayangkan segala yang terjadi adalah buruk?.

Cara yang terbaik adalah berpikir positif. Berhuznuzhan. Kita boleh merencanakan sesuatu. Kita boleh mencita-citakan sesuatu. Apabila yang kita rencanakan berhasil maka berbaik sangka kepada Allah. Allah telah mendengar doa dan keluh kesah kita. Tetapi ketika yang kita rencanakan gagal total, maka kitapun harus berbaik sangka kepada Allah. Jika kita berpikir demikian, maka kita akan berpikir positif setiap kali menghadapi segala permasalahan.

Betapa banyaknya orang yang kalau mendapat nikmat dari Allah merasa bahwa dirinya dimuliakan Allah daripada orang lain. Akan tetapi jika ia mendapatkan musibah, rejekinya sempit, maka mereka menganggap bahwa dirinya dihinakan Allah. Hal ini sebagaimana difirmankan Allah dalam surat al Fajr ayat 15-16 yang artinya, “Adapun manusia apabila Tuhannya mengujinya lalu Dia dimuliakan-Nya dan diberi-nya kesenangan, maka Di akan berkata : “Tuhanku telah memuliakanku”. Adapun bila Tuhannya mengujinya lalu membatasi rizkinya maka Dia berkata : “Tuhannku menghinakanku”. (QS Al Fajr : 15-16)

Begitulah manusia, kebanyakan diantara mereka berpikir negatif ketika Allah memberikan cobaan berupa kemiskinan, rasa sakit, kegagalan, dan penderitaan. Padahal jika manusia mau positif thinking atau berpikir positif dan berbaik sangka kepada Allah niscaya segala keadaan yang ada pada dirinya bisa mengubahnya menjadi orang yang sukses.

Sejarah telah membuktikan betapa banyak orang yang berjuang dari titik nol sampai menuju puncak. Banyak orang yang membuktikan bahwa kegagalan bukanlah warisan dan kesuksesan bukanlah keturunan.  Banyak anak petani kecil akhirnya menjadi seorang pemimpin besar. Bukankah Rasulullah di masa kecilnya adalah penggembala?. Bukankah mantan  presiden Soeharto dahulunya adalah anak seorang petani kecil. Tetapi mereka mampun mengukir prestasi yang diakui oleh dunia.

Saudaraku yang saya muliakan,
Masih banyak orang-orang yang berjuang dari bawah, memulai dari nol akhirnya mendapatkan hasil yang gemilang. Ada diantara mereka yang bergerak dalam ilmu pengetahuan, ekonomi, politik, pemerintahan dan sebagainya. Jadi, jangan sekali-kali menyalahkan nasib dan mengakambinghitamkan takdir. Terimalah takdir yang datang apa adanya, lalu jadikan sebagai motifator untuk maju.

Semoga sedikit uraian tadi dapat menambah motivasi dan semangat untuk kita agar tidak mudah mengeluh apa lagi putus asa akan rahmat Allah yang luasnya tak terbanding dengan apapun. Mari sejenak kita merenungi apa yang telah kita miliki bukankah itu nikmat yang luar biasa. Lebih baik bersyukur atas apa yang telah kita miliki daripada terbelenggu dan tenggelam atas apa yang belum dan tidak kita miliki. Akhirul kalam, wallahu yahdii ilaa sawaa’is sabiil.

A,B,C : “Matur suwun D...sangat menginspirasi” J

Sumber/sitasi : Syafi’i, Muhammad. 2011. 30 Materi Kultum Paling Inspiratif. Jakarta : Klik Publising

Tidak ada komentar:

Posting Komentar